Senin, 17 September 2012

Martabat Nafsu (7) NAFSU KAMALIAH.


Adapun yang dimaksudkan dengan Kamaliah ini adalah keadaan telah berkamil atau bersebati kelakuan diri zahir dengan kelakuan diri batin pada kontek dirinya dengan Allah swt. di dalam hidupnya.

Pada martabat ini, apa saja kelakuan diantara diri batin dan jasad adalah sama dan tidak bercerai tanggal diantara satu dengan yang lain. Dimana setiap perlakuan yang dilahirkan oleh mereka di martabat ini direstui dan diredhai oleh Allah Ta'ala secara spontan. Keadaan ini dinamakan Kata Jadi ( Kun Fayakun ). Pendek kata, barang kata barang jadi, mereka ini nak dikatakan sakit, amat sakit, kalau keramat amat keramat, kalau alim teramat alim dan mereka mempunyai segala kelebihan yang tidak boleh sekali diterokai oleh manusia awam.

Sesiapa saja yang tercapainya ke martabat nafsu ini (Kamaliah) mereka boleh berpeluang pula menerima ilmu syahadah yaitu Ilmu Allah yang paling tertinggi yang dapat melalui guru yang dinamakan guru batin.

Bagi mereka yang telah mencapai martabat nafsu Kamaliah, mereka hendaklah pula berusaha mengembalikan dirinya ke martabat nafsu orang mukmin yaitu nafsu Mutmainah. Mereka tidak harus tinggal lama di martabat nafsu Kamaliah. Mereka harus menjadikan diri mereka kembali kepada orang awam, bergaul berniaga, berpolitik dan menjadi khalifah di alam maya tetapi jiwa raganya tetap bersama Allah buat selama-lamanya sehingga darjat dirinya payh ditelah oleh orang ramai dan ini boleh disebut sebagi orang alim tidak alim, orang jahil tidak jahi. Pendek kata sifa manusia yang sempurna dan sederhana dimiliki oleh mereka di martabat ini dan mereka mulia di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar