Senin, 17 September 2012

Martabat Nafsu (5) NAFSU RADIAH


Setelah mencapai martabat nafsu Mutmainah dan gigihnya pula melatih dirinya untuk makrifat dengan Allah swt., maka seseorang itu akan ditingkatkan lagi iaitu martabat nafsu Radiah.

Zikir mereka pada martabat ini tetap berada dihatinya dan ucapan zikirnya pula dihatinya semata-mata. Mereka tidak pernah leka, lalai dari ingatannya dengan Allah swt.
Mereka sering mengalami pana’ akibat kuatnya gelora lamunan cinta dirinya dengan Allah swt. Mulut mereka sering terlatah tentang sesuatu yang bertentangan pada pandangan zahir syaria, hidupnya terus terampungan bersama Allah swt.

Pada martabat ini jiwa mereka telahpun suci, hatinya bersih hening dan setiap apa yang dilakukan olehnya sama dengan malu, tingkah laku, semuanya mulai mendapat keridhaan Allah swt. Adapun fana’ mereka diperingkat nafsu Radiah ini adalah dinamakan fana’ kalbi yaitu hatinya, nuraninya terus dilambung perasaan cinta terhadap Allah swt pada setiap saat di dalam masa hayatnya.

Mereka diperingkat ini sering di jemput oleh para Wali-Wali Allah yang agung untuk menjelajahi ke alam-alam ghaib yang lebih jauh keluar daripada pemikiran manusia di samping mereka terus di ajar tentang ilmu ghaib yang lebih tinggi dan teknologi ilmu Allah yang tinggi yang sudah tentu tidak boleh ditandingi oleh teknologi manusia.
Disamping itu mereka boleh membuat perhubungan terus dengan para rasul, nabi-nabi, aulia dan para wali-wali Alah yang agung dan mereka dapat berbincang hal-hal yang berkaitan dengan ilmu ghaib dan tentang petua-petua makrifat dengan Allah swt.
Perhubungan mereka dibuat melalui Nur, Sir dan Sirusir di dalam masa mereka membuat sesuatu perhubungan dengan para rasul-rasul, nabi-nabi, aulia dan para wali-wali Allah ini mereka akan dapat menikmati satu kelazatan yang payah sekali untuk diterangkan disini dan ianya hanya boleh dirasai sendiri oleh mereka yang telah sampai ke martabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar